13 Oktober 2011

Tinjauan Menyeluruh : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



Nama : Dian Puspitasari
Kelas : 3 DB 16
NPM : 30109294

Pengertian SIA

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,mengklasifikasikan,mengolah,menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Berikut pengertian-pengertian mengenai Sistem Informasi Akuntansi(SIA):
1.     Wilkinson (1991)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data,meterials,equipment,suppliers,personal,and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2.   .   Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari Sistem Informasi Manajemen yang tujuannya adalah menghimpun,memproses,dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

Mengapa Mempelajari SIA

Alasan Mempelajari SIA :
1.       Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
2.       SIA digunakan untuk melakukan control terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3.      Menyiapkan data-data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat,guna pengambilan   keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA:
1.      Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan
2.     Bagaimana caranya menyalurkan data,informasi sehingga berguna bagi pengambilan keputusan.
3.    Bagaimana caranya menjamin realbilitas,keakuratan dan kecepatan data dan informasi yang disajikan.

Peran SIA dalam Rantai Nilai (Value Chain)
            Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
·         Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
·         Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
·         Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
·         Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
·         Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Model rantai nilai menunjukkan bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
·         memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
·         memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.
·         memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.
·         berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa

SIA dan Strategi Korporat
Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan,berdasarkan argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter.yaitu:

1.  Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan atas   produk anda yang tidak diberikan oleh para pesaing.Dengan melakukan hail ini,perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya.
2.  Strategi biaya rendah(low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi pernghasil suatu produk atau jasa yang paling efisien.Kadang-kadang,sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata untuk industry tersebut.

Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar,yaitu:
1.  Posisi strategi berdasar keanekaragaman(variety-based) melibatkan produksi atau penyediaan sebagai dari produk atau jasa dalam industry tertentu. Contoh: Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis berdasarkan keanekaragaman,dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan mobil yang beranekaragam,tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan pelumas.
2.    Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu.Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar.Contoh:sebuah perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3.    Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagaian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal factor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran.Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut.Contoh: Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasarkan akses,dimana kantor pialang sahamnya sebagian besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.
Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang.
DAFTAR PUSTAKA